Sunday, 23 March 2014

ABSTRAK


            Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang sangat banyak diderita penduduk Indonesia dan termasuk penyakit menular penyebab kematian. Obat sintetis yang selama ini digunakan untuk pengobatan tuberculosis sudah banyak resisten, sementara penemuan obat baru sebagai antituberkulosis terlihat sulit dan lamban. Secara tradisional beberapa tumbuhan sering digunakan untuk mengobati batuk berdahak dan berdarah kemungkinan disebabkan oleh tuberkulosis, salah satu tumbuhan tersebut adalah daun picisan (Drymoglossum piloselloides L). Oleh karena itu penulis melakukan uji  potensi antituberkulosis ekstrak etanol daun picisan terhadap Mycobacterium tuberculosis, sehingga dapat diketahui secara pasti potensinya sebagai antituberkulosis
            Penelitian diawali dengan skrining fitokimia daun picisan. Uji potensi antituberkulosis ekstrak etanolnya dilakukan terhadap Mycobacterium tuberculosis yang disolasi dari spesimen sputum pasien penderita tuberculosis di Balai Pengobatan Penyakit Paru Medan. Pemastian adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis diidentifikasi dengan pengecatan Zein-Nelson. Uji potensi antituberkulosis dilakukan secara in vitro dengan konsentrasi ekstrak 25mg/ml, 20mg/ml, 10mg/ml dan 5mg/ml, menggunakan media Ogawa, dan sebagai pembanding digunakan Isoniazid, Rifampisin dan Etambutol yang beredar di pasaran.
            Hasil percobaan menunjukkan bahwa ektrak etanol daun picisan mempunyai potensi menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis, potensinya mulai dari konsentrasi 50 mg/ml hampir sama dengan Rifampisin dan Etambutol, dan beberapa di antaranya resisten terhadap Rifampisin 40µg/ml, namun masih dapat dihambat dengan ekstrak etanol daun picisan 20mg/ml.
Kata Kunci : Daun picisan, antituberkulosis, Media Ogawa, Mycobacterium  tuberculosis
tuberculosis

GoogleDrive : http://adf.ly/h68nG

0 comments:

Post a Comment