ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan suatu
penyakit yang sangat banyak diderita penduduk Indonesia dan termasuk penyakit
menular penyebab kematian. Obat sintetis yang selama ini digunakan untuk
pengobatan tuberculosis sudah banyak resisten, sementara penemuan obat baru
sebagai antituberkulosis terlihat sulit dan lamban. Secara tradisional beberapa
tumbuhan sering digunakan untuk mengobati batuk berdahak dan berdarah
kemungkinan disebabkan oleh tuberkulosis, salah satu tumbuhan tersebut adalah daun
picisan (Drymoglossum piloselloides
L). Oleh karena itu penulis melakukan uji
potensi antituberkulosis ekstrak etanol daun picisan terhadap Mycobacterium tuberculosis, sehingga
dapat diketahui secara pasti potensinya sebagai antituberkulosis
Penelitian diawali dengan skrining
fitokimia daun picisan. Uji potensi antituberkulosis ekstrak etanolnya
dilakukan terhadap Mycobacterium
tuberculosis yang disolasi dari spesimen sputum pasien penderita
tuberculosis di Balai Pengobatan Penyakit Paru Medan. Pemastian adanya bakteri Mycobacterium
tuberculosis diidentifikasi dengan pengecatan Zein-Nelson. Uji potensi
antituberkulosis dilakukan secara in vitro dengan konsentrasi ekstrak 25mg/ml,
20mg/ml, 10mg/ml dan 5mg/ml, menggunakan media Ogawa, dan sebagai pembanding digunakan
Isoniazid, Rifampisin dan Etambutol yang beredar di pasaran.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa
ektrak etanol daun picisan mempunyai potensi menghambat pertumbuhan Mycobacterium
tuberculosis, potensinya mulai dari konsentrasi 50 mg/ml hampir sama dengan
Rifampisin dan Etambutol, dan
beberapa di antaranya resisten terhadap Rifampisin 40µg/ml, namun masih
dapat dihambat dengan ekstrak
etanol daun picisan 20mg/ml.
Kata Kunci : Daun picisan,
antituberkulosis, Media Ogawa, Mycobacterium
tuberculosis
tuberculosis
GoogleDrive : http://adf.ly/h68nG
4Shared : http://adf.ly/h695i
0 comments:
Post a Comment