ABSTRAK
Cengkeh (Syzyginium
aromaticum atau Eugenia aromaticum)
merupakan tanaman asli Indonesia dan banyak dibudidayakan. Bunganya banyak di
gunakan sebagai bahan rokok kretek khas Indonesia, bumbu masakan di Asia terutama Indonesia dan
Eropa, bahan dupa di RRC, aromaterapi, dan mengobati sakit gigi. Secara
tradisional daun cengkeh kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai
pestisida nabati, dan daunnya yang masih segar digunakan sebagai pengusir
serangga. Aktifitas daun cengkeh sebagai pengusir serangga kemungkinan karena
adanya kandungan eugunol (C10H12O2) mempunyai
bau khas dan tajam yang tidak disukai oleh serangga, sehingga sangat
berpotensial digunakan sebagai bahan pengusir nyamuk Penggunaan daun cengkeh
sebagai pengusir nyamuk secara langsung pada tubuh tanpa di formulasikan
dirasakan kurang praktis, maka penulis mencoba menformulasikan menjadi sediaan
krim sehingga penggunaannya mudah, merata, terasa lembut, dan mudah di cuci
dengan air.
Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun cengkeh dibuat secara
perkolasi menggunakan etanol 80%. Sediaan krim diformulasikan menggunakan basis
vanishing krim dengan konsentrasi ekstrak daun cengkeh 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan
6%. Beberapa uji yang dilakukan terhadap sediaan meliputi uji pH, pameriksaan
homogenitas, pemeriksaan tipe krim, pengamatan stabilitas, uji iritasi, dan uji
kemampuan sediaan sebagai pengusir nyamuk dibandingkan dengan lotion soffel yang beredar di pasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH sediaan 6,3–7,1, sediaan cukup
homogen, tipe sediaan krim M/A, sediaan cukup stabil pada penyimpanan selama 12
minggu tidak mengalami perubahan warna, bau dan pecahnya fase krim, tidak
menimbulkan iritasi, dan mempunyai efektifitas sebagai pengusir nyamuk yaitu
formula yang mengandung ekstrak daun cengkeh 6% setara dengan lotion soffel,
sehingga formula dengan konsentrasi 6% sangat baik digunakan sebagai krim
pengusir nyamuk
GoogleDrive : http://adf.ly/h6OG4
4Shared : http://adf.ly/h6Okq
0 comments:
Post a Comment