ABSTRAK
Cut
Fatimah
Universitas Tjut Nyak Dhien
Medan Email : cutmah57@gmail.com
Radikal bebas merupakan
molekul yang mempunyai elektron bebas, sangat
mengganggu kesehatan. Salah satu upaya penanggulangannya
dengan antioksidan. Berbagai antioksidan sintetis telah digunakan misalnya
butilhidroksi toluen dan butilhidroksi anisol, namun menimbulkan efek samping
yang merugikan kesehatan. Secara alamiah di dalam tubuh terdapat
antioksidan yaitu superoksida dismutase,
glutatin dan katalase, tetapi tergantung pada asupan makanan terutama
mengandung fenolik dan flavonoid. Secara
trdisional daun jambu biji digunakan untuk
mengobati diare, disentri, menurunkan kolesterol, haid tidak teratur, luka, dan sariawan. Dilihat dari berbagai khasiat
ini kemungkinan daun jambu biji mengandung senyawa kimia yang berpotensial
sebagai antioksidan, terutama senyawa fenolik, maka
penulis menguji kemampuan daun jambu biji sebagai antioksidan.
Daun jambu biji
disiapkan menjadi ekstrak etanol, difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat dan
air, dilakukan skrining fitokimia terhadap ekstrak
etanol dan masing-masing fraksi. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode Radical Scavenger menggunakan 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl.
Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol mengandung alkaloid, tannin, flavonoi, steroid,
saponin, dan glikosida. fraksi n-heksan mengandung
alkaloid dan glikosida. fraksi etil asetat mengandung tanin. fraksi air mengandung tannin dan glikosida. Sebagai antioksidan ekstrak etanol
dan fraksi air berkategori kuat dengan IC50 etanol =42,06mg/ml, fraksi air = 49,41mg/ml, fraksi
n-heksan dan etil asetat berkategori sedang dengan IC50 fraksi n-heksan = 58,15mg/ml, fraksi etil asetat =51,60mg/ml.
GoogleDrive : http://adf.ly/h6V9G
4Shared : http://adf.ly/h6Vev
0 comments:
Post a Comment